Jadiii.. Novel satu ini udah pernah penampakannya di blog aku, yaitu di post Tere Liye... Jadii, penulis buku ini itu Tere Liye. Novel yang ini gak setebel novel yang Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah.. Ada 256 halaman. Dan menurut aku ini ceritanya amat sangat nyesek kawan :" Dan kalo menurut aku sih endingnya agak gantung, aku masih penasaran aja gitu sama kelanjutannya, tapi apa daya itu udah the end :( Tapi ceritanya itu juga gak terduga deh, dan aku jadi seneng sendiri sama tokoh yang namanya Dede, dia itu adiknya Tania. Duuh entah kenapa jadi seneng sendiri sama dia hahahaha xD Terus alur cerita novel ini tuh kayak mundur-maju gitu deeh ._. Jadi awalnya tokoh utamanya lagi flashback kenangan dulunya, dan akhirnya di akhir kembali lagi ke masa kini buat nyelesein semua masalahnya. Awalnya aku juga bingung sih gimana ceritanya, tapi akhirnya ngerti kok :) Oke ini aku kasih tau cover novelnya yaa..
Oh ya, kenapa aku tertarik beli buku ini? Pertama, aku jadi suka sama novel karya Tere Liye setelah aku baca novelnya yang Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah. Kesannya itu novelnya sederhana, tapi tetap menarik gitu, kan ada novel yang berbelit-belit gitu ._. Terus kedua, aku penasaran pas liat kutipannya dari acc twitter yang emang khusus buat kutipan novel gitu deeh, jadinya aku beli deh hehehe :D Ya bisa aja setelah kalian liat post ini, alesan kalian beli buku ini karena liat blog aku hahahaha =D
Jadi, tokoh utama di buku ini ada Tania, Dede, Kak Danar, Kak Ratna, dan Ibu. Tania, Dede, dan ibunya ini, setelah kematian ayahnya hidupnya jadi jauh berbeda, mereka harus hidup di rumah kardus, enggak sekolah lagi, dan harus ngamen. Suatu hari, waktu Tania dan Dede ngamen di bis tuh, kaki Tania kena paku yang ada di lantai bisnya, kan Tania sama Dede enggak pake sendal, nah untungnya ada Kak Danar yang mau nolongin Tania, dari situlah mereka kenal sama Kak Danar. Sejak saat itu, Kak Danar jadi sering main sama mereka, malah sedikit demi sedikit ngebantu hidup mereka. Sampe akhirnya, saat keadaan ekonomi mereka udah mulai membaik, kondisi kesehatan ibu Tania dan Dede justru menurun, sampai akhirnya ibu harus meninggalkan Tania dan Dede selamanya. Akhirnya Kak Danar yang menanggung hidup mereka sejak saat itu. Kak Danar itu orangnya baik, seru, sayang sama anak-anak juga. Bahkan di hari Minggu suka ngadain kelas membaca dongeng gitu di rumahnya, terus anak-anak di sekitarnya pada dateng ke rumah Kak Danar. Kak Ratna itu pacarnya Kak Danar. Tapi, cerita ini nggak sesederhana cuma ngebantuin anak yang kurang mampu, justru dari situlah semuanya berawal, dari situlah ada perasaan aneh di antara Tania dan Kak Danar, yang semakin lama semuanya semakin rumit, dan akhirnya menjadi menyesakkan, ending yang tidak terduga. Di awal cerita, Tania mengisahkan tentang Kak Danar ini hanya menyebutnya dengan sebutan seseorang, bukan nama aslinya.
Hahahaha aduh bahasa aku di paragraf itu kayaknya agak gimanaa gitu ya xD Btw aku juga gak mau bocorin semua ceritanya dong yaa ;;) Pokoknya, Tania sama Dede itu anak yang cerdas. Tania aja SMPnya dapet beasiswa ke Singapura, dan karena setelah lulus SMP hasilnya itu benar-benar memuaskan, akhirnya Tania dapet beasiswa lagi untuk SMAnya. Dede juga, dia suka banget sama mainan lego gitu, dan dia kayak punya ingatan yang bagus banget deh. Duh pokoknya di balik tokoh Dede yang hanya seorang adik itu, aku bener-bener kagum sama dia deeh >< Aku juga sempet kesel gitu deh sama Kak Ratna, tapi di akhirnya itu aku malah jadi kasian :( Dan aku malah jadi geregetan atau malah kesel sendiri sama Kak Danar-_- Labil banget aku yaa wkwk.. Nah, buat kalian yang penasaran sama kelanjutan dari novel ini, langsung aja beli bukunya, di jamin enggak nyesel kok belinya ;D Ini dia beberapa quotes dari novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin..
"Berhenti sejenak. Menatap sekitar. Itu selalu memberikan kita inspirasi!"
"Kehidupan ini seperti daun yang jatuh.... Biarkanlah angin yang menerbangkannya"
"Tapi aku ingin dia tahu apa yang aku pikirkan. Apa yang aku rasakan. Aku kan berhak menyampaikan semua perasaan ini"
"Hidup harus terus berlanjut, dalam bentuk apapun"
"Benarlah kata orang-orang, prinsip hidup itu teramat lentur. Prinsip itu akan selalu berubah berdasarkan situasi yang ada di depan kita, di sadari atau tidak"
"Aku tak pernah menginginkan perasaan ini, kan? Dia datang begitu saja. Menelusuk hatiku. Tumbuh pelan-pelan seperti kecambah disiram hujan. Aku sungguh tidak pernah menginginkan semua perasaan ini"
"Hidupku harus penuh dengan kesibukan. Setidaknya kesibukan-kesibukan itu akan membuatku lelah berpikir. Dan jika aku sudah lelah berpikir, pelan-pelan semuanya akan berlalu. Kalau aku sedikit beruntung, mungkin bisa melupakannya"
"Tak mungkin orang membenci tapi masih rajin bertanya"
"Jadi daripada menyakiti diri sendiri, lebih baik kugunakan energi masa lalu itu menjadi sesuatu yang positif. Terlepas dari apakah itu baik atau buruk"
"Orang-orang yang sedang jatuh cinta memang cenderung menghubungkan satu dan hal lainnya. Mencari-cari penjelasan yang membuat hatinya senang"
"Ah, itulah masalahnya, dala urusan perasaan, dimana-mana orang jauh lebih pandai 'menulis' dan 'bercerita' di bandingkan saat 'praktik' sendiri di lapangan"
"Yakinlah mengenang semua perasaan itu tidak sesulit yang di bayangkan"
"Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat. Tak selalu dalam bentuk uang dan materi"
"Bahwa hidup harus menerima... penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti... pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami... pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, dan pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan"
"Tak ada yang perlu di sesali. Tak ada yang perlu di takuti. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawanya pergi entah kemana. Dan kami akan mengerti. Kami akan memahami... dan kami akan menerima"
"Bagaimana mungkin kau akan bahagia, jika kau terpaksa menikah dengan seseorang yang tidak pernah kau cintai, tak peduli seberapa besar dia mencintaimu. Itu akan menyakitkan. Bagaimana kau akan menjalani hari-harimu?"
"Aku takut mendengar sebuah penjelasan. Karena itu, mungkin saja akan menyakitkan...."
"Ada banyak kebaikan yang justru berbalik menikam, menyakitkan pemberinya"
"Pria selalu punya ruang tersembunyi di hatinya. Tak ada yang tahu, bahkan percayakah kau, ruang sekecil itu jauh lebih absurd daripada seorang wanita terabsurd sekalipun"
"Orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan banyak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta"
"Cinta tak harus memiliki. Tak ada yang sempurna dalam kehidupan ini"
Yaa itu dia quotes dari novel ini, gak sebanyak yang kalian kira kok wkwk.. Btw, ada yang bingung gak maksud dari daun yang jatuh tak pernah membenci angin? Aku salah satu yang masih yaa agak bingung sama judul itu. Apa mungkin karena............................................................ OKE AKU GAK MAU JADI SPOILER LAGI HAHAHAHA XD Pokoknya, ini novel recomended ya yang perlu kalian baca, terutama kalau kalian itu emang hobby baca buku khususnya novel ;;)
Oke sampe sini aja ya.. Sampai bertemu lagi di perjumpaan novel selanjutnya! Salam BookLover! =D
No comments:
Post a Comment