Thursday, November 13, 2014

Eiffel, Wait for Us

Haiii! Udah lama ya aku engga nulis post review novel? Naah, sekarang aku mau nulis niih ^^ btw aku juga masih sebel gitulah gara-gara aku gak bisa dateng ke Indonesia International Book Fair! T.T BETAPA GALAUNYA AKU YA AMPUUUUN T^^^T Jadi kan Book Fairnya itu di adain dari tanggal 1-9 November tuh, tapi ya aku gak sempet terus :') pas tanggal 1 kan aku PM tuh terus ya pergi gitu, tanggal 2nya ke Jiyuu Matsuri bareng temen, tanggal 3-7 hari sekolah, tanggal 8 PM juga terus ke Bandung, pas tanggal 9 ya aku baru balik dari Bandung u,u padahal tuh ya, harganya kan kalau beli novel tuh lumayan :'')

Oke udah deh curhatnya, pada bosen kali ya yang baca blog aku, setiap post adaaaaaaaaaaaaa aja curhatannya wkwk :'3

Kali ini aku mau bahas novel yang berjudul Eiffel, Wait for Us yang ditulis oleh Fanniya Hazzah. Dibawah judulnya itu ada tulisan "Ingat janji terindah yang harus kita perjuangkan". Banyak halamannya itu ada 197 halaman. Aku suka deh sama covernya!>< soalnya warnanya pastel gitu :3 terus ya bagus deh pokoknya, ada Menara Eiffelnya juga wkwk :3 tapiii, novel ini bukan punya aku, aku pinjem ke Nada! HEHEHEHE.. Dia beli di Book Fair tuh ;''') Pas aku tau dia beli novel apa aja, aku langsung nge tap buat minjem duluan! Hahahahaha xD Daaan, aku juga baca novel ini baru tadi malem! Dari sekitar maghrib dan selesainya jam set9an kali ya, lupa .-. Nah yang kepo gimana covernya, nih aku kasih liat ;)


Tapi warnanya kalau disitu keliatannya lebih ke biru kali ya? .-. tapi sebenernya warna aslinya tosca pastel gituu.. Oke, kita share sinopsisnya dulu yaa! 

Sirra, Jeslyn, dan Rama saling berbagi dalam menjalani hari-hari di sekolah. Ada kisah cinta di antara ketiganya. Ada yang bertepuk sebelah tangan, ada juga cinta yang tulus. Namun, ketiganya tetap saling melengkapi, saling menjaga, dan tetap merangkai persahabatan meski jarak tak lagi menyatukan. Lalu ketiganya berjanji, pada tanggal 27 Januari 2017 di Menara Eiffel tepat pukul 19.30, mereka akan bertemu, dengan membawa impian masing-masing.

Yap itu dia sinopsisnya! Sebenernya sih di novel ini kalau menurut aku sendiri gak terlalu banyak ya konfliknya .-. Di novel ini kita jadi lebih tau artinya persahabatan gitu, ya walaupun di dalam persahabatan itu ada rasa cinta diantaranya yang buat kebanyakan orang itu tuh bisa jadi salah satu penyebab rusaknya persahabatan itu sendiri. Tapi di novel ini, kita bisa belajar gimana cara mengendalikan diri kita kalau persoalan kayak gini menimpa diri kita sendiri. Aku juga greget gitu sih sama ceritanya>< Apalagi pas bagian Rama sama Sirra janji tanggal 27 Januari 2017 itu mereka ketemu di Menara Eiffel! Sweet! Aku tuh pas bacanya langsung guling-guling sendiri di kasur tau gak hahahaha xD Lucu aja janjinya, dan menantang juga, dan so sweet juga! :3

Jadi, ceritanya itu ada 3 sahabat, Sirra, Jeslyn, dan Rama. Mereka itu dekeeeet banget, tapi ya sehari itu mereka gak pernah yang namanya gak saling ledek-ledekan. Kalaupun mereka lagi berantem, pasti itu juga gak akan bertahan lama, karena setelah itu mereka bakal baikan lagi. Sirra sempet jadi pacarnya Kak Andre, kakak kelasnya yang pas MOS itu super duper galak, tapi habis itu mereka putus karena ternyata pacarnya Kak Andre, Kak Tyas, nggak nganggep permintaan putus dari Kak Andre, jadi ya statusnya masih pacarnya Kak Andre. Tapi, Sirra enggak lama-lama sedih karena dia putus dengan Kak Andre, Sirra akhirnya sadar kalau perasaan dia ke Kak Andre itu hanya sebatas kekakugaman aja. 

Lalu, waktu Jeslyn bilang kalau dia suka sama Rama, Rama nolak secara halus gitu, dia gak mungkin bilang juga kan kalau dia suka Sirra, gimana nantinya perasaan Jeslyn? Tapi Jeslyn sendiri tau kalau Rama suka sama Sirra. Walaupun awalnya sakit hati dan cemburu setiap melihat keakraban Sirra dan Rama, akhirnya Jeslyn sendiri yang menyuruh Sirra agar tidak menolak saat Rama memintanya menjadi pacarnya, dan tidak terlalu memedulikan perasaan dia yang juga suka sama Rama. Emang susah ya kalau kayak gini, harus ada salah satu yang berkorban :') Tapi, Sirra dengan Rama dan Jeslyn berbeda agama. Sampai suatu hari, keadaan membuat Sirra dan Rama harus putus. Rama diterima sekolah khusus jadi pastur gitu, sesuai keinginan ibunya yang sudah meninggal juga, jadi dia gak bisa jadi pacarnya Sirra. Waktu Sirra dan Rama putus, Sirra sedih banget, sampai persahabatan diantara keduanya juga mulai renggang. Tapi, lama kelamaan Sirra mulai mengerti. Dan akhirnya, tanggal 27 Januari 2017 mereka berdua bertemu di lantai paling atas Menara Eiffel, sesuai janji mereka sebelumnya. 

YAAAP! Begitulah kira-kira ceritanya. Sumpah ya enak banget mereka buat janji kayak gitu dan AKHIRNYA mereka juga bisa ketemu sesuai janji itu :'3 Tapi kalau di kehidupan nyata kayaknya agak impossible gitu ya bisa kayak gitu :'D Kan banyak yang harus di pertimbangin dan buat ke Paris tuh ya gak gampang juga, kecuali kalau pas udah dewasa kita sukses, aamiin.. Ya pokoknya enaklah jadi mereka :') Tapi ya aku greget banget sama ceritanya! Kan kasian gitu ya, aku udah seneng-seneng Rama sama Sirra gitu, eh jadi pisah karena masalah agama :') Dan yang pasti janji mereka itu yang bakal ketemu nanti di Menara Eiffel! Kan jadinya lucu gitu, terus menantang, terus so sweet >,< Oke, buat kalian yang makin penasaran 'gimana sih novelnya?', nih aku sebar quotes ya ;)

"Terjebak kebingungan dalam dua pilihan yang keduanya diinginkan itu rasanya seperti kulit manggis. Memikat tapi pahit"

"Tetap saja menghindari kata sakit dan cemburu di hati lebih susah daripada di mulut" 

"Masalah dan emosi bukan untuk dipendam tapi untuk di salurkan dan di selesaikan dengan cara yang tepat!"

"Kalau dia benar-benar cinta sama gue, dia harus relain gue pergi"

"Mereka terlalu kompak menyembunyikan perasaan satu sama lain untuk satu alasan, sahabat"

"Gue nggak butuh pacar, Ram. Yang gue butuhkan hanya seseorang yang bisa jaga hati dan perasaan gue dalam sebuah komitmen. Yang bisa buat gue nyaman"

"Terkadang hidup memang nggak sesuai dengan jalan yang kita inginkan. Kalau hidup sesuai sama keinginan kita terus, mainstream, nggak ada sensasi"

"Namun tetap saja, apa pun kondisi hati ketika menerima fakta pahit pasti tidak akan jujur berkata aku tidak baik-baik saja"

"Terkadang emosi saat kenangan akan suatu kejadian bangkit lagi dalam dirinya akan menjadi emosi yang lebih parah daripada saat kejadian itu terjadi"

"When I remember him, biarkan kunci ini yang menemaniku"

"Walaupun jalan telah berbeda, luka menganga, dan raga tidak selalu bersama, sahabat baja itu mampu menembus segalanya. Lo pernah mengukir luka buruk di hati gue, tapi persahabatan ini seperti baja Ram, nggak gampang pecah dan hancur. Eiffel pun tersenyum melihat kita berhasil menggapai bintang impian"

Selesai quotesnya! Gak terlalu banyak sih ya? Wkwkwk.. Buat kalian yang penasaran gimana keseluruhan isi ceritanya, makanya langsung beli aja ;) keburu abis loh entar hahaha xP Nanti aku bakal review novel lagi kok! Di tunggu aja ya hehehe ;D Babaay! 

1 comment:

Hanifah Azzahra said...

jadi...........inget sesuatu(?)